SMP Negeri 1 Tegowanu pada tahun pelajaran 2011/2012 menerima anggota baru PMR. Anggota PMR adalah anggota remaja berusia 10 - 17 tahun dan atau belum menikah, yang mendaftarkan diri dan terdaftar dalam kelompok.
Syarat menjadi anggota PMR :
- Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang sedang berdomisili di wilayah Indonesia.
- Berusia 10 tahun sampai dengan 17 tahun dan atau belum menikah atau seusia siswa SD/MI s/d SMU/MA atau yang sederaja
- Mendapatkan persetujuan orang tua/wal
- Bersedia mengikuti orientasi, pelatihan, dan pelaksanaan kegiatan kepalangmeraha
- Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya kepada Pembina PMR dokelompok PMR masing-masing, untuk selanjutnya disampaikan kepada Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia setempat.
Rekruitmen diterapkan untuk meneropong calon anggota (CATA) dari kemampuan awal (input) yang dimilikinya, dalam hal ini menyangkut fisik dan psikisnya, mental dan kesehatan. Selain itu juga diuji pengetahuan awalnya (kognitif) mengenai kepalangmerahan. Hasil rekruitmen berupa angka kuantitatif sebagai dasar calon anggota (CATA) diterima atau tidak untuk melanjutkan jenjang berikutnya sesuai pola pembinaan untuk mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat). Dari proses rekruitmen diharapkan ke depan kualitas anggota PMR Madya SMP Negeri 1 Tegowanu dapat dibanggakan.
Massa pendidikan dan latihan (Diklat) diberlakukan “seleksi alam” dengan aturan yang ketat teruma mengenai kehadiran, presensi diterapkan dengan aturan yang sangat ketat sebagai dasar utama seleksi alam. Tidak ada toleransi ketidakhadiran termasuk sakit, calan anggota yang tidak hadir tiga kali selama masa pendidikan dan latihan dinyatakan “gugur”. Ternyata dengan menerapkan seleksi alam menjadi tantangan tersendiri bagi setiap calon anggota (CATA) untuk melalui jenjang berikutnya.
Materi Kepalangmerahan, menyangkut sejarah berdirinya Palang Merah Internasional, Sejarah berdirinya Palang Merah di Indonesia, cikal bakal berdirinya Palang Merah Remaja, Prinsip-prinsip Palang Merah, dan Tri Bhakti PMR merupakan salah satu menu utama dalam materi pendidikan dan latihan (Diklat). Selain itu materi Pertolongan Pertama (PP), dan Perawatan Keluarga juga wajib dikuasai setiap calon anggota dalam pendidikan dan latihan. Materi yang diberikan dalam masa pendidikan dan latihan dikemas sedemikian rupa dalam pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga tidak menjenuhkan bagi calon anggota.
Dalam pemberian materi sesuai dengan kurikulum PMR Madya, selalu melibatkan alumni PMR Madya SMP Negeri 1 Tegowanu yang sudah duduk di bangku lanjutan tingkat atas. Hal ini adalah sebagai wujud tali silaturohmi (net working) tetap terjalin dan terjaga, juga akses informasi kepalangmerahan bisa dengan mudah ditransfer dari alumni ke mantan pangkalannya di SMP.
Pada masa pendidikan dan latihan (diklat) calon anggota juga harus magang dengan frekuensi minimal untuk syarat Gladi Medan yang telah ditentukan oleh Pembina. Pelaksanaan magang bagi calon anggota diantaranya sebagai petugas P3K pada penjagaan upacara bendera setiap hari Senin dan upacara hari-hari besar nasional, penjagaan piket UKS setiap hari yang terjadwal. dan penanganan anak sakit setiap hari di sekolah.
Gladi Medan adalah puncak tertinggi pola pembinaan PMR Madya di pangkalan SMP Negeri 1 Tegowanu. Bagaikan Gatotkaca yang telah digodok di kawah Candradimuka setiap calon anggota yang telah melalui dan lulus Gladi Medan. Ujian fisik, mental, dan, pengetahuan menjadikan tantangan tersendiri akhir sebuah proses pendidikan dan latihan (diklat) bagi calon anggota (Cata). Dari beberapa pendapat siswa SMP Negeri 1 Tegowanu yang telah menjadi anggota PMR Madya SMP Negeri 1 Tegowanu, Gladi Medanlah yang merupakan “magnet” daya tarik siswa masuk untuk menjadi anggota PMR. Gladi Medan merupakan kegiatan yang dilakukan di luar sekolah yang dikemas dalam bentuk out bond, dengan memadukan rekreasi, penggodokan mental, fisik, dan pengetahuan. Bagi calon anggota PMR merupakan akhir sebuah proses pembinaan sebelum terjun secara sesungguhnya menjadi anggota PMR yang seutuhnya. Merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap calon anggota (Cata) PMR setelah menyelesaikan Gladi Medan dengan upacara pelantikan sebagai anggota PMR dengan pemasangan “bidge” PMR pada pakaian seragam sekolahnya.